Dan banyak pula bangsa jin yang menempati gurun-gurun pasir, gua-gua dan bahkan rumah manusia (khususnya rumah yang dikosongkan penghuninya). Hal ini memang masuk akal, sebab bangsa jin ada sejak jauh manusia belum ada. Dan dalam perkembangbiakan jin lebih besar dari manuia, wanita jin sekali melahirkan bisa lebih dari 7 bayi. Selain itu usia jin sangat panjang, bisa ribuan tahun usianya.
Tapi harus diingat, bahwa tempat-tempat jin yang disebutkan di atas (di gua-gua, di rumah-rumah dsb) bukanlah bagian alam materinya (yang kasar), melainkan alam astralnya (alam yang lebih "lembut" dari materi). Alam astral yang pada alam materi seperti di sungai-sungai, lautan atau samudera, bagi jin (di alamnya) tidak seperti di alam materi. Jadi sungai-sungai dan samudera tidak tampak oleh jin (terkecuali jin yang sakti dan berilmu tinggi). Di alamnya jin (alam astral) juga ada lahan pertanian, pengairan dan sebagainya seperti di alam materi dunia kita.
Makanan dan minuman bangsa jin sepenuhnya dari alam astral. Tidak benar bahwa makanan dan minuman jin dari tinja dan air kencing manusia, karena tinja dan air kencing manusia adalah alam materi.
Aneka Cara Untuk Berkomunikasi dengan Jin
Banyak cara bagi manusia untuk bisa berkomunikasi dengan bangsa jin. Tiap-tiap dukun, ajengan, paranormal dan lain sebagainya, masing-masing mempunyai cara sendiri dalam niatnya berkomunikasi dengan bangsa jin. Sebenarnya, sekalipun banyak cara namun prinsip dasarnya adalah sama, yaitu kunci utamanya adalah konsentrasi untuk mengosongkan alam pikian.
Aneka cara budaya berkomunikasi dengan bangsa jin contohnya adalah sbagai berikut : meraga sukma, terawangan, sorog, tropong dan medium.
Meraga Sukma
Meraga sukma atau "pelepasan" atau istilah populernya "proyeksi mental" adalah melepaskan sukma dari raga (badan fisik). Secara globalnya roh itu dibagi dua, yaitu : 1. Nyawa (roh ilopi) dan sukma. Sukma itu terdiri dari empat warna sinar, yaitu : merah, kuning hitam dan putih. Sinar-sinar inilah yang merupakan sumber hawa nafsu seseorang. Sinar disini tidaklah sama seperti sinar lampu, sinar matahari. Sinar ini membentuk tubuh, persis bentuk tubuh fisik manusia yang bersangkutan. Bila keempatnya bersatu, maka rasa panca indera nampak jelas. Oleh sebab itu orang yang meragasukma (bila keluar dari tubuh dengan baik) semua rasa panca inderanya dibawa keluar, sehingga sekalipun tubuh tampak tidur, bila dipukul atau dicubit tidak akan terasa sakit.
Orang yang meragasukma, badan fisiknya nampak seperti tidur pulas, jantung dan paru-paru tetap bekerja seperti biasanya, hanya lebih tenang.
Orang yang meraga sukma tidak mesti "saudara empat" (merah, kuning, hitam dan putih) ikut keluar semua, ada yang hanya tiga saja yang keluar. Jangan mencemaskan orang yang meragasukma akan mati saat itu. Sepanjang roh ilopi mesih tetap tinggal di raga, maka orang tersebut tidak akan mati. Nyawa atau roh ilopi ada hubungan dengan sukma. Bila sukma yang lepas dari raga ada bahaya, maka nyawa akan menarik sukma kembali ke dalam raga.
Sukma yang berhasil keluar dari raga, bisa bepergian ke alam nyata, alam astral dan alam arwah, tergangung dari niat orang yang bersangkutan. Dengan meraga sukma, komunikasi dengan bangsa jin akan nampak lebih jelas, dibanding dengan ilmu terawangan, teropong dan sorog.
Ilmu Trawangan
Ilmu trawangan ini hampir sama dengan meraga sukma, selain bisa untuk melihat jin, bisa langsung berkomunikasi dengan jin. Hanya saja ilmu trawangan ini ada bertingkat-tingkat. Maksudnya, ada yang masih kabur gambarnya. Ada yang agak jelas dan ada yang jelas sekali hampir serupa dengan meraga sukma. Sekalipun ilmu trawangan ini masih dibawah satu tingkat dengan ilmu meraga sukma, namun ilmu ini lebih baik dibanding dengan ilmu sorog dan tropong.
Ilmu Sorog
Ilmu sorog ini juga bisa digunakan untuk melihat alam ghaib, seperti alamnya bangsa jin. Hanya saja ilmu sorog ini tidak bisa untuk berkomunikasi dengan bangsa jin. Ilmu sorog ini banyak ragamnya.
Suatu keunggulan dari ilmu sorog yaitu bisa digunakan oleh orang lain yang tidak memiliki ilmu gaib sama sekali. Asalkan orang yang bersangkutan dikontak oleh si empunya ilmu secara batin. Biasanya yang mudah dikontak adalah anak yang belum balig. Media yang dipakai untuk melihat ada berbagai jenis, seperti telur ayam kampung, air putih di dalam gelas, daun sirih, kuku ibu jari tangan si empunya ilmu, cermin dan sebagainya. Ilmu sorogpun juga ada yang gambarnya kabur, tetapi juga ada yang sangat jelas. Ilmu ini kebanyakan untuk melihat pencuri atau pembunuh yang masih misteri.
Ilmu Tropong
Ilmu Tropong (teropong) hampir sama dengan ilmu trawangan, hanya saja ilmu tropong tidak bisa digunakan untuk berkomunikasi timbal balik. Sesuai dengan namanya, teropong hanyalah menggunakan alat, seperti halnya "Keker" alat untuk melihat jarak jauh.
Pada ilmu tropong juga bertingkat-tingkat. Maksudnya ada juga yang tidak jelas gambarnya, tetapi juga ada yang sangat jelas. Bila tekun latihan ilmu tropong lama kelamaan akan menuju ke ilmu trawangan.
Medium
Medium adalah orang yang kemasukan roh dengan tujuan tertentu. Rata-rata medium ini rohnya juga tertentu, bahkan ada yang hanya satu individu roh saja yang hanya bisa masuk ke tubuh orang yang bersangkutan.
Medium memang bisa dibilang kesurupan, tetapi ada unsur kesengajaan. Baik orang yang bersangkutan yang menarik roh ke tubuhnya, maupun roh itu sendiri yang sengaja atau berkeinginan masuk ke tubuh orang yang dituju.
Medium sebenarnya juga bisa mengantarkan orang bisa meraga sukma.
Tapi harus diingat, bahwa tempat-tempat jin yang disebutkan di atas (di gua-gua, di rumah-rumah dsb) bukanlah bagian alam materinya (yang kasar), melainkan alam astralnya (alam yang lebih "lembut" dari materi). Alam astral yang pada alam materi seperti di sungai-sungai, lautan atau samudera, bagi jin (di alamnya) tidak seperti di alam materi. Jadi sungai-sungai dan samudera tidak tampak oleh jin (terkecuali jin yang sakti dan berilmu tinggi). Di alamnya jin (alam astral) juga ada lahan pertanian, pengairan dan sebagainya seperti di alam materi dunia kita.
Makanan dan minuman bangsa jin sepenuhnya dari alam astral. Tidak benar bahwa makanan dan minuman jin dari tinja dan air kencing manusia, karena tinja dan air kencing manusia adalah alam materi.
Aneka Cara Untuk Berkomunikasi dengan Jin
Banyak cara bagi manusia untuk bisa berkomunikasi dengan bangsa jin. Tiap-tiap dukun, ajengan, paranormal dan lain sebagainya, masing-masing mempunyai cara sendiri dalam niatnya berkomunikasi dengan bangsa jin. Sebenarnya, sekalipun banyak cara namun prinsip dasarnya adalah sama, yaitu kunci utamanya adalah konsentrasi untuk mengosongkan alam pikian.
Aneka cara budaya berkomunikasi dengan bangsa jin contohnya adalah sbagai berikut : meraga sukma, terawangan, sorog, tropong dan medium.
Meraga Sukma
Meraga sukma atau "pelepasan" atau istilah populernya "proyeksi mental" adalah melepaskan sukma dari raga (badan fisik). Secara globalnya roh itu dibagi dua, yaitu : 1. Nyawa (roh ilopi) dan sukma. Sukma itu terdiri dari empat warna sinar, yaitu : merah, kuning hitam dan putih. Sinar-sinar inilah yang merupakan sumber hawa nafsu seseorang. Sinar disini tidaklah sama seperti sinar lampu, sinar matahari. Sinar ini membentuk tubuh, persis bentuk tubuh fisik manusia yang bersangkutan. Bila keempatnya bersatu, maka rasa panca indera nampak jelas. Oleh sebab itu orang yang meragasukma (bila keluar dari tubuh dengan baik) semua rasa panca inderanya dibawa keluar, sehingga sekalipun tubuh tampak tidur, bila dipukul atau dicubit tidak akan terasa sakit.
Orang yang meragasukma, badan fisiknya nampak seperti tidur pulas, jantung dan paru-paru tetap bekerja seperti biasanya, hanya lebih tenang.
Orang yang meraga sukma tidak mesti "saudara empat" (merah, kuning, hitam dan putih) ikut keluar semua, ada yang hanya tiga saja yang keluar. Jangan mencemaskan orang yang meragasukma akan mati saat itu. Sepanjang roh ilopi mesih tetap tinggal di raga, maka orang tersebut tidak akan mati. Nyawa atau roh ilopi ada hubungan dengan sukma. Bila sukma yang lepas dari raga ada bahaya, maka nyawa akan menarik sukma kembali ke dalam raga.
Sukma yang berhasil keluar dari raga, bisa bepergian ke alam nyata, alam astral dan alam arwah, tergangung dari niat orang yang bersangkutan. Dengan meraga sukma, komunikasi dengan bangsa jin akan nampak lebih jelas, dibanding dengan ilmu terawangan, teropong dan sorog.
Ilmu Trawangan
Ilmu trawangan ini hampir sama dengan meraga sukma, selain bisa untuk melihat jin, bisa langsung berkomunikasi dengan jin. Hanya saja ilmu trawangan ini ada bertingkat-tingkat. Maksudnya, ada yang masih kabur gambarnya. Ada yang agak jelas dan ada yang jelas sekali hampir serupa dengan meraga sukma. Sekalipun ilmu trawangan ini masih dibawah satu tingkat dengan ilmu meraga sukma, namun ilmu ini lebih baik dibanding dengan ilmu sorog dan tropong.
Ilmu Sorog
Ilmu sorog ini juga bisa digunakan untuk melihat alam ghaib, seperti alamnya bangsa jin. Hanya saja ilmu sorog ini tidak bisa untuk berkomunikasi dengan bangsa jin. Ilmu sorog ini banyak ragamnya.
Suatu keunggulan dari ilmu sorog yaitu bisa digunakan oleh orang lain yang tidak memiliki ilmu gaib sama sekali. Asalkan orang yang bersangkutan dikontak oleh si empunya ilmu secara batin. Biasanya yang mudah dikontak adalah anak yang belum balig. Media yang dipakai untuk melihat ada berbagai jenis, seperti telur ayam kampung, air putih di dalam gelas, daun sirih, kuku ibu jari tangan si empunya ilmu, cermin dan sebagainya. Ilmu sorogpun juga ada yang gambarnya kabur, tetapi juga ada yang sangat jelas. Ilmu ini kebanyakan untuk melihat pencuri atau pembunuh yang masih misteri.
Ilmu Tropong
Ilmu Tropong (teropong) hampir sama dengan ilmu trawangan, hanya saja ilmu tropong tidak bisa digunakan untuk berkomunikasi timbal balik. Sesuai dengan namanya, teropong hanyalah menggunakan alat, seperti halnya "Keker" alat untuk melihat jarak jauh.
Pada ilmu tropong juga bertingkat-tingkat. Maksudnya ada juga yang tidak jelas gambarnya, tetapi juga ada yang sangat jelas. Bila tekun latihan ilmu tropong lama kelamaan akan menuju ke ilmu trawangan.
Medium
Medium adalah orang yang kemasukan roh dengan tujuan tertentu. Rata-rata medium ini rohnya juga tertentu, bahkan ada yang hanya satu individu roh saja yang hanya bisa masuk ke tubuh orang yang bersangkutan.
Medium memang bisa dibilang kesurupan, tetapi ada unsur kesengajaan. Baik orang yang bersangkutan yang menarik roh ke tubuhnya, maupun roh itu sendiri yang sengaja atau berkeinginan masuk ke tubuh orang yang dituju.
Medium sebenarnya juga bisa mengantarkan orang bisa meraga sukma.